Peningkatan Kapasitas Untuk Integrasi TIK
Dalam Pendidikan
PENDAHULUAN
Selama dekade terakhir, pemerintah di wilayah Asia Pasifik telah mempromosikan penggunaan informasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru dalam pendidikan. Sifat dari TIK ini, mengambil dan menggunakan informasi dan sistem komunikasi untuk meningkatkan administrasi pendidikan, skala besar adopsi teknologi digital yang berdampak pada struktur kurikuler dan pedagogis. TIK merupakan sarana untuk memenuhi tantangan di era global seperti saat ini. TIK dapat meningkatkan akses dan mempromosikan kesetaraan dalam pendidikan dengan memberikan kesempatan pendidikan untuk semua orang dari segala usia, termasuk daerah yang belum dilayani atau terlayani (misalnya mereka di daerah pedesaan dan terpencil, perempuan dan anak perempuan, maupun orang cacat). TIK juga dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan belajar dengan menyediakan akses ke berbagai macam sumber pendidikan dan dengan mengaktifkan pedagogies partisipatif. Selain itu, juga TIK dapat meningkatkan manajemen pendidikan menjadi lebih efisien melalui proses administrasi efisien, termasuk manajemen sumber daya manusia, pemantauan dan evaluasi, serta berbagi sumber daya.
Namun, TIK bukan merupakan obat mujarab atau semua obat untuk kesenjangan dalam penyediaan pendidikan. Kondisi yang tepat harus di tempatkan sebelum keuntungan ICT dalam pendidikan dapat sepenuhnya dimanfaatkan, dan
pendekatan sistematis diperlukan ketika mengintegrasikan TIK ke dalam
sistem pendidikan. Di Filipina, ditunjukkan oleh fakta bahwa
Sebagian besar pendanaan untuk proyek-proyek ICT di sekolah-sekolah sebagian besar hanya untuk hardware dan sangat sedikit yang digunakan untuk pelatihan guru (Arinto 2006). Sehingga, hal ini menimbulkan kegagalan untuk membangun
kapasitas sekolah dan tenaga kependidikan yang memadai untuk menggunakan ICT yang dapat meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Jadi, sering ada implementasi yang buruk pada proyek TIK di sekolah.
Bab ini berfokus pada kebutuhan untuk membangun kapasitas dalam integrasi TIK antara pembuat kebijakan dan guru, dalam pengembangan negara di Asia Pacific. Meskipun ada sektor lain dan pemangku kepentingan TIK dalam pendidikan, kebijakan program dan guru memiliki peran yang sangat penting untuk bermain dalam integrasi TIK. Bab ini juga dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menyajikan elemen dasar ICT yang sistematis dan holistik dalam perumusan kebijakan pendidikan dan perencanaan strategis yang perlu diketahui oleh pembuat kebijakan. Sedangkan bagian kedua dari bab ini berfokus
pada apa yang guru perlu ketahui untuk dapat mengajar secara efektif
dengan teknologi dan TIK. To continuou read click here
SERI PEMBELAJARAN TERKINI
6 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar